Siklus diesel adalah siklus teoritis untuk compression-ignition engine atau mesin
diesel. Perbedaan antara siklus diesel dan Otto adalah penambahan panas pada tekanan
tetap. Karena alasan ini siklus Diesel kadang disebut siklus tekanan tetap. Dalam
diagram P-v, siklus diesel dapat digambarkan seperti berikut:
Gambar 2.1 Siklus Diesel Diagram P-v
Proses dari siklus tersebut yaitu:
0-1 = Langkah Hisap pada P = c (isobarik)
1-2 = Langkah Kompresi, P bertambah, Q = c (isentropik / reversibel adiabatik)
2-3 = Pembakaran, pada tekanan tetap (isobarik)
3-4 = Langkah Kerja P bertambah, V = c (isentropik / reversibel adiabatik)
4-1 = Pengeluaran Kalor sisa pada V = c (isokhorik)
1-0 = Langkah Buang pada P = c
Motor diesel empat langkah bekerja bila melakukan empat kali gerakan (dua kali
putaran engkol) menghasilkan satu kali kerja. Secara skematis prinsip kerja motor diesel
empat langkah dapat ditunjukan Gambar 2.2.
Gambar 2.2 Siklus Motor Diesel 4 langkah
1. Langkah hisap
Pada langkah ini katup masuk membuka dan katup buang tertutup. Udara
mengalir ke dalam silinder.
2. Langkah kompresi
Pada langkah ini kedua katup menutup, piston bergerak dari titik TBM ke
TMA menekan udara yang ada dalam silinder. 5ᵒ setelah mencapai TMA,
bahan bakar diinjeksikan.
3. Langkah ekspansi
Karena injeksi bahan bakar kedalam silinder yang bertemperatur tinggi, bahan
bakar terbakar dan berekspansi menekan piston untuk melakukan kerja sampai
piston mencapai TMB. Kedua katup tertutup pada langkah ini.
4. Langkah buang
Ketika piston hampir mencapai TMB, katub buang terbuka, katub masuk tetap
tertutup. Ketika piston bergerak menuju TMA sisa pembakaran terbuang
keluar ruang bakar. Akhir langkah ini adalah ketika piston mencapai TMA.
Siklus kemudian berulang lagi
Siklus Diesel (Tekanan Tetap)
Info Post
0 komentar:
Posting Komentar